TERMINOLOGI DAN SISTEM PERTANIAN
TERMINOLOGI DAN SISTEM PERTANIAN
(Tugas Sistem
Pertanian Berkelanjutan)
Oleh
Theo Indra
1304122065
PROGRAM STUDI D3 PERKEBUNAN
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015
A.
Sistem pertanian
Sistem
pertanian adalah
pengelolaan komoditas tanaman untuk memperoleh hasil yang diinginkan yaitu
berupa bahan pangan, keuntungan ekonomi, kepuasan batin atau gabungan dari
ketiganya.
Gambar
1 Pengelolaan system Pertanian
2.
Sistem Usaha Tani
Sistem usaha tani merukapakan suatu usaha lebih dari
satu cabang usaha pada sebidang lahan atau areal usaha tani dalam satu pengelolaan sesuai dengan kemauan,kemampuan
dan tujuan petani.
Gambar 2. Sistem
Usaha Tani
3.
Sistem pertanaman (cropping system)
Sistem pertanaman (cropping system) adalah suatu
sistem yang menyangkut segala sesuatu yang berkaitan dengan aktifitas produksi
tanaman dalam suatu sistem usaha tani. Misal: pola pertanaman, teknik budidaya
tanaman, tenaga kerja, pengelolan dsb.
Gambar 3. Sistem pertanaman
4. pola tanaman
Pola
tanam adalah pengaturan penggunaan lahan pertanaman dalam kurun waktu tertentu.
Pola tanam merupakan bagian atau sub sistem dari sistem budidaya tanaman, maka
dari sistem budidaya tanaman ini dapat dikembangkan satu atau lebih sistem pola
tanam. Pola tanam ini diterapkan dengan tujuan memanfaatkan sumber daya secara
optimal dan untuk menghindari resiko kegagalan
Gambar
4. pola tanam berdasarkan musim tanam
5. pertanaman ganda/tumpang sari
Tumpang
sari adalah suatu bentuk pertanaman campuran (polyculture) berupa
pelibatan dua jenis atau lebih tanaman pada satu areal lahan tanam dalam waktu
yang bersamaan atau agak bersamaan. Tumpang sari yang umum dilakukan adalah
penanaman dalam waktu yang hampir bersamaan untuk dua jenis tanaman budidaya
yang sama, seperti jagung dan kedelai, atau jagung dan kacang tanah. Dalam
kepustakaan, hal ini dikenal sebagai double-cropping. Penanaman yang
dilakukan segera setelah tanaman pertama dipanen (seperti jagung dan kedelai
atau jagung dan kacang panjang) dikenal sebagai tumpang gilir (relay
cropping).
Gambar 5. pertanaman ganda/tumpang
sari
6. pertanaman
campuran
Pertanaman
campuran atau polikultur adalah usaha pertanian yang membudidayakan berbagai
jenis tanaman pertanian pada lahan yang sama. Sistem ini meniru keanekaragaman
ekosistem alami dan menghindari pertanaman tunggal atau monokultur. Tumpang sari dan wanatani termasuk ke dalam praktek pertanaman campuran. Polikultur
merupakan salah satu prinsip permakultur.
Gambar6 . Pertanian Pertanaman
Campuran/Polikultur
7. pertanaman tumpang sari sama
umur
Pertanaman tumpang sari sama umur (inter cropping) merupakan Sebidang
lahan, lebih 1 jenis tanaman seumur tanaman,dan tempat sama,barisan teratur.
Atau suatu
pola pertanaman dengan menanam lebih dari satu jenis tanaman pada suatu
hamparan lahan dalam periode waktu tanam yang sama.
Gambar7. pertanaman
tumpang sari sama umur
8. pertanaman
beda umur
Tanaman beda
umur merupakan Sebidang lahan,lebih dari 1 jenis tanaman beda umur, baris
tanaman,umur genjah di antara tanaman.
Gambar8. pertanaman beda umur
9.
pertanaman sejenis
Tanam sejenis adalah suatu usaha
penanamanpada sebidang lahan, dimana hanya satu jenis tanaman yang ditanam dan
dipelihara sampai dipanen-habis.
Gambar 9.
pertanaman sejenis
10.
pertanaman bersisipan/jejer wayang
Tanam bersisipan adalah suatu usaha penanaman pada sebidang lahan,
dimana terjadi penanaman benih atau bibit tanaman baru diantara tanaman lama yang sudah berbunga
atau setengah umur.Tanaman bersisipan.
Gambar10. pertanaman
bersisipan/jejer wayang
11.
. pertanaman
bergiliran/rotasi tanam
Rotasi
tanaman adalah suatu pergiliran tanaman, hanya dalam pergiliran tersebut
terdapat lebih dari satu jenis tanaman
Gambar 11. pertanaman bergiliran/rotasi
tanam
12.
pertanaman beruntun
Tanam
beruntun adalah tanam bergiliran,hanya
penanaman dilakukan langsung tanpa pengolahan tanah lebih dahulu.
Gambar 12. pertanaman beruntun
13.
pertanaman sela
Tanam sela adalah suatu usaha
penanaman tanaman semusim atau setahun diantara tanaman tahunan.
Gambar 13. pertanaman
sela
14.
pertanaman tumpang sari bergiliran
Tanam tumpang bergilir adalah suatu usaha penanaman
secara tumpang sari, bersisipan, ratoon,bergiliran
dan lain-lain yang mendatangkan panen-habis
lebih dari satu kali selama periode satu tahun pada sebidang lahan.
Gambar 14. pertanaman tumpang sari bergiliran
15,
pertanaman tumpang sari bersisipan
Pertanaman tumpangsari bersisipan adalah suatu usaha penanaman
pada sebidang lahan, dimana terjadi penanaman benih atau bibit tanaman
baru diantara tanaman lama yang sudah berbunga
atau setengah umur.
Gambar 15. pertanaman tumpang sari bersisipan
16.
pertanaman berlajur/berjalur/sabuk gunung/kontur
Tanam
berlajur adalah suatu usaha penanaman pada sebidang lahan, dimana masing-masing
jenis tanaman ditanam secara berlajur dan berselingan. Satu lajur terdiri dari
satu jenis tanaman dalam beberapa baris
Gambar 16. pertanaman
berlajur/berjalur/sabuk gunung/kontur
17.
pertanaman berlorong
Tanaman
berlorong adalah Suatu bentuk usaha tani/penggunaan tanah yang menanam
tanaman
semusim atau tanaman pangan di lorong/di gang yang ada antara barisan
pagar
tanaman pepohonan atau semak.
Gambar
17. pertanaman berlorong
18.
sistem pertanaman surjan
Sistem budi
daya surjan (atau sistem surjan
saja) adalah salah satu sistem pertanaman campuran yang dicirikan oleh
perbedaan tinggi permukaan bidang tanam pada suatu luasan lahan. Perbedaan
ketinggian ini minimal 50 cm. Dalam bahasa Inggris, sistem ini disamakan dengan
alternating bed system. Bidang tanam ini dibuat memanjang sehingga dari
atas akan tampak seperti garis-garis (strip) berselang-seling, karena
masing-masing bidang tanam yang berbeda tingginya ditanami oleh komoditi tanam
yang berbeda. Dari bentuk garis-garis inilah nama "surjan" dipakai,
karena mirip dengan pola strip pada pakaian tradisional berbahan lurik dari
Yogya, surjan. Dalam sistem surjan,
bidang yang rendah disebut "lembah" dan yang tinggi disebut
"bukit". Lembah biasanya ditanami padi pada musim hujan. Pada musim
kemarau, lembah ditanami palawija untuk memanfaatkan sisa kelembaban air yang
tersisa. Bagian bukit dapat ditanami bermacam-macam komoditi, biasanya palawija
atau rumput pakan ternak. Di beberapa tempat di Jawa yang memiliki lahan sawah,
bagian bukit ditanami pohon buah-buahan, seperti mangga atau jeruk. Pada
tempat-tempat yang sering mengalami surplus air pada musim penghujan, bagian
lembah digunakan sebagai pengontrol kelebihan air, menjadi penampung kelebihan
air. Tanaman yang tumbuh di bagian bukit akan selamat dari genangan air yang
tinggi.
.Gambar18.
sistem pertanaman surjan
19.
pertanaman tajuk bertingkat
pertanian dengan
tajuk bertingkat merupakan terdiri dari tanaman tajuk tinggi (seperti mangga,
kemiri), sedang (seperti lamtoro, gamal, kopi) dan rendah (tanaman semusim,
rumput) yang ditanam di dalam satu kebun,antara satu tanaman dengan yang lainnya
diatur sedemikian rupa sehingga tidak saling bersaing.
Gambar
19. pertanaman tajuk bertingkat
20.
pemangkasan/ratoon
Pemangkasan/ratoon
adalah suatu usaha pemangkasan tanaman bersamaan dengan panen-habis dengan
maksud agar tumbuh tunas baru yang akan mendatangkan hasil lagi.
Gambar
20. pemangkasan/ratoon pada tebu
Komentar
Posting Komentar