PENGUKURAN DEBIT ALIRAN SUNGAI
PENGUKURAN
DEBIT ALIRAN SUNGAI
(Makalah Konservasi Tanah dan Air)
Oleh
Theo
Indra
1304122065
PROGRAM STUDI D3
PERKEBUNAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2015
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Debir air adalah
volume air yang mengalir melalui suatu penampang melintang pada suatu titik
tertentu per satuan waktu, pada umumnya dinyatakan dalam m³/s. Debit sungai
diperoleh setelah mengukur kecepatan air dengan alat pengukur atau pelampung
untuk mengetahui data kecepatan aliran sungai dan kemudian mengalirkannya
dengan luas melintangnya (luas potongan lintang sungai) pada lokasi pengukuran
kecepatan tersebut (Sosrodarso dan Taminango, 1984) Menurut Asdak (1995) debit
adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air yang melewati suatu penampang
melintang sungai persatuan waktu.
Aliran permukaan
air dialam, mengalir tanpa dibuat hubungannya terbuka , sejajar dan berasal
dari kondisi yang sama sesuai dengan rumus hidrolik yang aplikasinya tergantung
pada kecermatan(Welch,1948). Air merupakan factor pembatas dalam ekosistem
terrestrial. Sebagian besar air dibumi terikat secara kimia dengn mineral yang
berasal dari litosfer primer dan deposit sedimen (Irwan,1992). Arus mempunyai
ikatan yang sangat erat dengan debit air yang mengalir dalam ekositem sungai
(Odum,1993). Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya debit air sungai adalah
intensitas hujan , lamanya hujan , bentuk dan kemiringan lereng, karakter
geologi terutama jenis dan struktur tanah , keadaan tumbuh-tumbuhan dan manusia
(Muchtar,2007). Pengukuran debit air dapat digunakan berbagai metode yaitu
Embody Float Method, Rectangular Weir Method, dan 90˚ Triangular North Weir
(Wetzel,2001).
Debit
adalah banyak air yang mengalir persatuan waktu. Biasanya banyak air yang
mengalir diukur dengan satuan liter atau m3 dan satuan waktu
pengaliran adalah detik, menit, atau jam. Besarnya debit air yang
mengalir terutama ditentukan oleh dua faktor, yaitu: luas penampang lintang
aliran air dan kecepatan aliran air. Secara matematis hal tersebut di atas
dapat diformulasikan sebagai berikut:
Q
= A x V
.................................................................................
Keterangan:
Q
= debit air, m3/det
A
= luas penampang lintang air yang mengalir (m3)
V
= kecepatan aliran air, m/det
Nilai
V yang diperoleh dengan metoda pelampung masih merupakan nilai kasar atau nilai
yang mencerminkan nilai kecepatan aliran dipermukaan.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui besar debit air
yang mengalir serta menghitung kecepatan
aliran sungai.
2. Mengukur cara menghitung debit aliran
sungai dengan menggunakan metode pelampung.
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian debit adalah satuan besaran air
yang keluar dari Daerah Aliran Sungai (DAS). Satuan debit yang digunakan dalam
system satuan SI adalah meter kubik per detik (m3 / detik). Menurut Asdak
(2002), debit aliran adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang
melewati suatu penampang melintang sungai persatuan waktu. Dalam system SI
besarnya debit dinyatakan dalam sattuan meter kubik. Debit aliran juga dapat
dinyatakan dalam persamaan Q = A x v, dimana A adalah luas penampang (m2) dan V
adalah kecepatan aliran (m/ detik).
Arus adalah gerak air (atau udara
atau fluida lainnya) yang mengalir. Alat yang digunakan untuk mengukur
kecepatan arus atau air di suatu lokasi, biasanya menggunakan perangkat
tali plastik dan bola pimpong (Hehanusa, 2001)
Sitohang (1998) mengemukakan bahwa
kecepatan arus adalah jarak (cm) yang ditempuh persatuan waktu (detik). Jenis
gerakan air adalah suatu sifat lingkungan yang sangat penting karena ini
mengendalikan struktur fisika dari dasar perairan mengalir.
Gordon, dkk (1992) mengemukakan tentang
teknik pengukuran debit aliran di lapangan dapat dilakukan melalui empat
kategori, yaitu (a). Pengukuran volume air sungai, (b). Pengukuran debit dengan
cara mengukur kecepatan aliran dan luas penampang melintang, (c). Pengukuran
debit dengan menggunakan bahan pewarna yang dialirkan dalam aliran sungai, (d).
Pengukuran debit dengan membuat bangunan pengukur debit seperti weir dan flume.
III
METODOLOGI
2.1 Alat dan Bahan
-Stopwatch
- Meteran/alat
pengukur panjang
-Tali rafia
-Bola pimpong
-
2.2
Cara Kerja
1) Pemilihan
lokasi yang lurus dan dengan
lebar dan kedalaman
sungai, dalam air yang aliranya stabil dan membagi menjadi 3 bagian yaitu bagian
kanan, tengah,dan kiri..
2) Masing-masing kelompok
turun kesungai dan menetapkan dua buah titik tempat pengamatan pertama dengan jarak 5 meter
3) Melemparkan
bola pimpong ke
sungai dengan jarak 5 meter sebelah hulu titik pengamatan pertama.
4) Mencatat
waktu tempuh pelampung antara dua titik pengamatan tersebut dengan menggunakan
stopwatch
5) Kemudian ulangi setiap
bagian kanan,tengah dan kiri masing-masing5 kali ulangan
6) Menghitung jumlah dan rata-rata
kecepatan.
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil
Berdasarkan praktikum
yang telah dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut.
Tabel 1 Pengukuran Debit Air Metode pelampung dengan satuan (detik).
Ulangan
|
Kanan
|
Kiri
|
Tengah
|
1
|
57,56
|
45,38
|
59,21
|
2
|
43,29
|
54,32
|
56,04
|
3
|
52,08
|
50,16
|
49,36
|
4
|
49,16
|
49,03
|
51,07
|
5
|
54,23
|
53,08
|
56,27
|
Jumlah
|
256,32
|
251,97
|
271,95
|
Rata-rata
|
51,26
|
50,39
|
54,39
|
Tabel
2. Kecepatan dan debit aliran sungai
Keterangan
|
kanan
|
kiri
|
tengah
|
||
|
|
|
|
||
kecepatan air (m/detik)
|
0.10
|
0.10
|
0.09
|
||
debit air (m³/detik)
|
0.12
|
0.12
|
0.11
|
||
|
|
|
|
|
4.2 Pembahasan
Berdasarkan
praktikum yang telah dilakukan pada pengukuran debit aliran sungai dengan 5
kali ulangan pada 3 titik berbeda dan didapatkan data seperti pada Tabel 1. Pada
titik sebelah kanan didapatkan rata-rata waktu 51,26 detik dengan jarak 5
meter. Pada titik tengah didapatkan rata-rata waktu 50,39 detik dengan jarak 5
meter, dan pada titik kiri didapatkan rata-rata waktu 54,39 detik dengan jarak
5 meter.
Berdasarkan
Tabel 1 maka dapat dihitung kecepatan dan debit aliran sungai. Seperti yang
telah tertera pada Tabel 2. Kecepatan aliran sungai didapat dengan cara membagi
jarak yang ditempuh bola dengan waktu yang dibutuhkan bola berpindah dai titik
A ke titik B maka didapatkan kecepatan aliran sungai. Kecepatan aliran sungai
yang didapat pada 3 titik pengamatan adalah, pada titik kanan sebesar 0,10
m/detik, pada titik tengah sebesar 0,10 m/detik dan pada titik kiri sebesar
0,09 m/detik.
Pengukuran
debit aliran sungai ini dilakukan pada sungai yang lurus dengan panjang aliran
sungai yaitu 5 meter dengan kedalaman 45 cm dan lebar 2,75 meter. Debit aliran
sungai diperoleh dengan mengkalikan antara kecepatan air dengan kedalaman dan
lebar sungai sehingga didapatkan debit aliran sungai sebagai berikut, pada
titik kanan sebesar 0,12 m³/detik, pada titik
tengah sebesar 0,12 m³/detik,
dan pada titik kiri sebesar 0,11 m³/detik.
V KESIMPULAN
Berdasarkan
praktikum yang telah dilakukan didapatkan kesimpulan sebagai berikut.
1. Didapatkan debit aliran sungai sebagai
berikut, pada titik kanan sebesar 0,12 m³/detik,
pada titik tengah sebesar 0,12 m³/detik,
dan pada titik kiri sebesar 0,11 m³/detik.
2. Menghitung debit aliran sungai ini dilakukan
dengan metode pelampung pada sungai yang lurus dengan panjang 5 meter. Lebar
2,75 meter dan kedalaman 45 cm.
DAFTAR
PUSTAKA
Asdak
Chay .2002. Hidrologi dan Pengeloaan
daerah Aliran Sungai.Gadjah Mada.
Press:Yogyakarta.
Efendy, Hefni. 2003. Telaah kwalitas Art bagi Pengelolaan
Sumberdaya dan Lingkungan Perairan Kanisius, Yogyakarta
Hehanusa, 2001, D Jamal. 1992. Prinsip-prinsip Ekologi dan ekosistim
komunitas dan Lingkungan. Bumi Aksara, Jakarta
Indra Theo.2015. Analisis factor-faktor yang mempengarui Debit sungai.
Universitas Lampung.
Sastrodarsono Soyono dan Kesoka
Takeda. 1999. Hidrologi untuk Pengairan.
PrimidyaParamitha.
Komentar
Posting Komentar